Pintu Masuk Desa

Pintu Masuk Desa Babadan

Balai Desa

Balai Desa Babadan

PILKADES

Pemilihan Kepala Desa Babadan

Kepala Desa

Kepala Desa Babadan 2014

ASABA FC

Grup Sepak Bola Desa Babadan

Struktur Organisasi

17.08 |

Desa Babadan menganut sistem kelembagaan pemerintahan desa dengan pola minimal/maksimal, selengkapnya dapat dilihat dalam  bagan sebagai berikut:



Read More

Pembagian Wilayah Desa

16.49 |

Desa Babadan membawahi 4 dusun, yang terdiri dari 4 RW dan 15 RT. Batas Desa Babadan adalah sebagai berikut:
  • ·         Sebelah Utara              : Desa Dlisen
  • ·         Sebelah Selatan           : Desa Tembok
  • ·         Sebelah Timur             : Desa Plumben
  • ·         Sebelah Barat              : Desa Sempu


Letak Desa Babadan berjarak kurang lebih 1 Km dari ibu kota kecamatan, 27 Km dari ibu kota kabupaten, dan 60 Km dari ibu kota provinsi.
Read More

Keadaan Ekonomi

16.46 |

Mata Pencaharian
Desa Babadan merupakan kawasan desa Agraris, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.

Jumlah Penduduk menurut Mata Pencaharian Desa Babadan
Kecamatan Limpung
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
1
Petani
486
2
Buruh Tani
85
3
Pedagang
564
4
Buruh Harian Lepas
339
5
TNI/POLRI/PNS
85
6
Guru swasta/ wiyata bakti
32
7
Pensiunan
29
8
Sopir
41
9
Karyawan swasta
154
10
Tukang batu/ tukang kayu
52


Pemilikan Ternak
Jumlah kepemilikan hewan ternak oleh penduduk Desa Babadan adalah sebagai berikut:

Kepemilikan Ternak Desa Babadan
Kecamatan Limpung

No
Jenis Ternak
Jumlah
1
Ayam kampung/ itik
569
2
Kambing
58
3
Sapi
101
4
Kerbau
5
5
Ayam daging/ ayam telur
5.500
Jumlah
6.233
Read More

Keadaan Sosial

16.41 |

Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Babadan adalah sebagai berikut:

Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Babadan
Kecamatan Limpung


No
Jenjang Pendidikan
Jumlah
1
SD
1.768
2
SLTP
955
3
SLTA
853
4
DIPLOMA I,II,III
54
5
SARJANA/PASCASARJANA
109
Read More

Demografi

16.36 |

Desa Babadan pada bulan Oktober 2014 mempunyai jumlah penduduk 4.622 jiwa, yang tersebar dalam 4 wilayah RW dengan perincian sebagai berikut:

Jumlah Penduduk menurut RW dan Jumlah RT di Desa Babadan
Kecamatan Limpung
No
Dukuh
RW
Jumlah RT
Jumlah Penduduk
1
Srabanan
1
3
921
2
Banaran
2
4
1.283
3
Babadan
3
5
1.540
4
Kesasih
4
3
878
Jumlah
4.622


Jumlah Penduduk menurut Agama di Desa Babadan
Kecamatan Limpung

No
Agama
Jumlah
1
Islam
4.593
2
Kristen
16
3
Katolik
9
4
Budha
1
5
Hindu
3
Jumlah
4.622
Read More

Geografi

16.30 |

  • ·         Letak dan Luas Wilayah

Desa Babadan merupakan sal;ah satu dari 17 desa di kecamatan Limpung yang terl;etak 1 Km ke arah timur dari kota kecamatan. Desa Babadan mempunyai wilayah seluas 223,031 hektar, terdiri dari luas sawah 177,665 Ha, luas tanah kering 20,065 Ha, dan luas pekarangan 45,300 Ha.
  • ·         Iklim

Iklim Desa Babadan yaitu iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yuanga da di Desa Babadan Kecamatan Limpung.
Tinggi dari permukaan air laut/DPL   : 290 m
Koordinat bujur                                  : 109.9457
Koordinat lintang                                : -7,0118
  • ·         Pola Penggunaan Tanah


Penggunaan tanah di Desa Babadan sebagian besar diperuntukkan sebagai tanah pertanian, bangunan/infrastuktur dan fasilitas-fasilitasnya.
Read More

Sejarah Desa Babadan

16.27 |

Sejarah Desa Babadan tidak lepas dari sejarah perang Diponegoro, konoin setelah perang Dip[onegoro usai karena pangeran Dip[onegoro dan sebagian pengikutnya ditangkap dan diasingkan ke Makassar maka prajuritnya banyak yang melarikan diri menuju ke arah barat untuk menghindari kejaran pasukan Belanda. Salah satu dari sekian banyaknya prajurit yang meninggalkan goa Selarong dan sekitarnya adalah Sontowinoyo, dikemudian hari lebih dikenal dengan Santonoyo. Sekitar tahun 1832 Sontonoyo sampai di daerah yang sekarang dikenal dengan sebutan Babadan, daerah ini masih berupa hutan dan semak belukar, untuk membuka daerah ini agar bisa untuk tempat tinggal dan bercocok tanam maka mbah Sontonoyo babad alas. Hutan belantara yang belum terjamah manusia sebelumnya ini Babad, dari kata Babad inilah akhirnya daerah yang berupa hutan itu menjadi nama BABADAN. Setelah dibabad atau dibersihkan hutan itu terlihat Banar (dalam bahasa jawa artinya padang/bersih) dari kata Banar inilah akhirnya disebelah selatan Babadan ada dukuh yang disebut Banaran, yang berarti padang/banar. Dalam kurun waktu babad alas sisa batang pohon, ranting, atau daun yang tidak bisa digunakan untuk bahan baku pembuatan rumah disihkan atau ditempatkan di tiumur dukuh Babadan, dari kata sisih ini maka dukuh di timur Babadan dinamakan Kesisih atau Kesasih. Dalam perjuangan untuk babad alas di Babadan ini beliau dalam kesehariannya selalu memakai sorban, dari kata sorban inilah maka di sebelah selatan dukuh banaran dikenal dengan sebutan dukuh Srabanan yang asal kata dari Sorbanan (dalam bahasa jawa artinya memakai sorban). Demnikianlah sekilas cerita tentang asal usul  Desa Babadan yang diceritakan secara turun temurun oleh masyarakat Desa Babadan. Untuk mengenang jasa Mbah Sontonoyo ini, maka jal;an utama desa dinamakan jalan Sontonoyo.
Desa Babadan jaraknya tidak begitu jauh dari ibukota kecamatan maupun pasar Limpung ± 0,5 Km, karena letaknya yang strategis inilah maka mulai sekitar tahun 1980-1990-an banyak pendatang dari luar daerah yang berprofesi sebagai pedagang sebagian besar menetap di Dukuh Banaran yang dekat dengan pasar Limpung, untuk PNS guru sebagaian besar menetap di Dukuh Srabanan yang dekat dengan ibukota kecamatan. Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa Babadan sebagai pedagang dan petani.
Hubungan/koordinasi masing-masing lembaga yang ada fungsi dan kewenangannya masing-masing baik BPD maupun LPMD. Hubungan sosial kemasyarakatan juga berjalan dengan baik, warga saling menghargai dan menghormati p[erbedaan agama, keyakinan yang ada di tengah masyarakat.
Dari tahun ke tahun lulusan SLTP, SLTA, maupun sarjana semakin meningkat, hal ini karena peningkatan ekonomi dan juga kesadaran orang tua untuk memberikan bekal pendidikan kepada putra-putrinya semakin baik, hal ini bisa menjadikan modal awal roda pembangunan berjalan di Desa Babadan yaitu sumber daya manusia dan sumber daya alam.

Dengan konsisi jumlah penduduk dan luas wilayah peringkat nomor satu di kecamatan Limpung menjadi tantangan tersendiri dalam melaksanakan pembangunan, tapi sejak adanya PPK atau PNPM dan juga dana bantuan lainnya baik dari kabupaten maupun provinsi dan pusat sedikit demi sedikit dapat mengejar ketertinggalan Desa Babadan dari desa-desa lainnya dalam rangka pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan kepada masyarakat.
Read More