1. Versi Pertama terjadi setelah kerajaan mataran menyerang Batavia (Sekitar Tahun 1628-1629)
2. Versi Kedua setelah Perang Diponegoro (Sekitar Tahun 1825-1830)
Tokoh utama pendiri desa Babadan adalah
Sonto Winoyo atau lebih dikenal dengan Sontonoyo. Beliau adalah abdi dalem / prajurit Keraton Jogjakarta hadiningrat.
Versi 1 .
Mataram menyerang Batavia sekitar Tahun 1628-1629 dibawah pimpinan Pangeran Mandurorejo dan Adipati Bahurekso Setelah Mataram mengalami kekalahan perang melawan Belanda (VOC) di Jakarta / Batavia banyak dari Prajuritnya yang tidak kembali lagi ke Mataram Sontonoyo membuka pemukiman di daerah Babadan,sementara seperti yang kita ketahui bersama bahwa Pangeran mandurorejo bermukim di Kaliwungu Kendal.
Versi 2.
Pada Tahun 1825-1830 terjadi perang Diponegoro,perang ini berlangsung selama 5 tahun dan berakhir setelah Pangeran Diponegoro diasingkan ke Makasar. Setelah perang usai banyak prajuritnya yang menjauh dari wilayah Jogja dan magelang ini dilakukan untuk menghindari kejaran pasukan Belanda. Satu diantara prajurit Diponegoro adalah Sontonoyo,Beliau akhirnya menuju ke daerah selatan alas roban yaitu daerah yang sekarang bernama Babadan.
Baik dari Versi 1 atau Versi 2 ,intinya yang babad alas Babadan adalah Sontonoyo atau Sontowinoyo, hanya dalam hal waktu yang memiliki perbedaan ,entah setelah Mataram menyerang Batavia atau setelah perang Diponegoro.
Demikianlah cerita turun
temurun yang diceritakan oleh mbah buyut orang Babadan, mengenai kebenarannya
Wallahualam.
0 komentar:
Posting Komentar